Kesaksian Pelayanan Misi

Mauritania: Timotius

"Karena aku mau... supaya hati mereka terhibur dan mereka bersatu dalam kasih." (Kolose 2:2)

"Tolong beritahu dia, Timotius!" teriak Maura, memohon kepada suaminya. "Beritahukan kepada gubernur di mana Alkitab itu disembunyikan dan engkau akan bebas! Aku tidak tahan menyaksikannya lagi." Timotius dan Maura, warga Mauritania provinsi Romawi, baru saja menikah beberapa minggu saat mereka ditahan.

Maura menyaksikan dengan penuh rasa takut ketika tentara mencongkel mata suaminya dengan besi panas. Hal itu dilakukan agar mereka menyerah. Saat itu, di dalam keadaan tergantung dengan perintah Gubernur Romawi Arianus, Timotius menunggu tutup matanya dibuka. Rasa takut yang pada awalnya dia rasakan ketika ditangkap telah berubah menjadi rasa tenang dari Allah.

"Jesus Freak" Yang Pertama

(Stefanus Yerusalem, Israel 34 M)

Di seberang ruang sidang, pria muda yang disidang itu meneruskan khotbahnya. Para juri gelisah dan gugup ketika pria muda tersebut menceritakan mengenai warisan rohani dari kakek buyutnya. Apa hubungannya antara Abraham dan Musa dengan Yesus ini. Seorang pria muda lainnya di kerumunan, dengan usia kurang lebih sama dengan sang terdakwa, tampaknya tidak mendengarkan. Pikirannya sudah bulat mengenai permasalahan pengikut Yesus ini. Kerumunan para pemimpin Yahudi, bagaimanapun, menjadi semakin terganggu dengan setiap perkataan dari terdakwa muda tersebut.

Menapaki Tanah-tanah Terabaikan

Manusia sering merasa gagal saat hidup tidak sesuai harapannya. Itu pula yang pernah dialami Abimelek "Aby" Letedara (47). Ia pernah mencoba bunuh diri. Namun perjumpaannya dengan Yesus Kristus, Sang Guru Kehidupan, menjadikan semuanya berubah. Hidup menjadi teramat berarti baginya. Kini Aby adalah salah satu pembawa kabar baik di suku terabaikan di tanah Papua.

Akulah Jalan, Kebenaran, dan Hidup

"Saat kalian menangkap para kafir itu, pukuli mereka! Allah akan senang," Zahid memberi mereka semangat. Kerumunan yang terdiri dari pria-pria muda, kaum muda dari rumah ibadahnya, mengayunkan tongkat dan pipa besi dan bersorak dalam kesepakatan. Ia merasa dalam keadaan baik-baik saja sebagai seorang petinggi agama yang masih muda. Dan ia merasa orang tuanya akan bangga. Dalam beberapa menit, ia dan teman-temannya menyisiri jalan-jalan desa dan mencari orang-orang Kristen untuk dijebak.

Dipukuli Sampai Mati

Di penjara Gherla, seorang Kristen bernama Grecu dipukuli sampai mati. Prosesnya berlangsung berminggu-minggu lamanya, mereka melakukannya secara perlahan-lahan. Ia pernah dipukuli telapak kakinya dengan pentungan karet lalu ditinggalkan. Beberapa menit kemudian ia dipukuli lagi, lalu setelah beberapa menit kembali dipukuli. Alat vitalnya dipukuli. Lalu, dokter menyuntiknya. Ia sembuh dan diberi makanan yang sangat baik untuk memulihkan tenaganya, lalu dipukuli lagi hingga akhirnya ia mati akibat pemukulan yang dilakukan berulang-ulang dan perlahan itu.

Pergilah!

Peristiwa ini terjadi 25 tahun yang lalu di salah satu negara Asia. Saya melihat ke sekeliling gedung olahraga yang panas dan yang dipadati oleh sekitar 250 mahasiswa Kristen yang cerdas serta antusias. Jika kami melakukan apa yang hendak saya sampaikan, kami semua akan segera dijebloskan ke penjara.

Karena Nama-Nya

Reona Peterson dan Evey Muggleton adalah dua orang gadis yang ingin menaati Tuhan, bahkan jika hal itu menuntut mereka menyerahkan nyawa. Reona adalah guru sekolah dari Selandia Baru dan Evey adalah bidan dari Inggris. Mereka saling mengenal di pusat penginjilan kami di Swiss. Di sana mereka bergabung dengan istri saya, Darlene, dan empat orang lainnya yang amat tertarik untuk berdoa bagi negara Albania.

"Saya Seperti Sampah"

L dilahirkan dan dibesarkan sebuah keluarga Kristen Koptik. Ia menjadi Kristen yang pasif. Di Mesir, mengajak orang yang sudah beragama untuk masuk ke agama yang diyakini oleh orang yang bersangkutan adalah ilegal. L jarang bersaksi mengenai imannya. Pada tahun 1994, ia berkata, ia mendengar suara Tuhan yang mendorongnya untuk mengatakan kepada orang lain mengenai Kristus. Saat itulah ia bersemangat membagikan Injil kepada orang-orang di desanya di bagian utara Mesir.

Subscribe to Kesaksian