Kesaksian Pelayanan Misi

Kesaksian Misi

Ladang misi tidak hanya menyajikan kehidupan yang tenang-tenang saja, adakalanya malah justru jauh dari ketenangan. Tapi kasih karunia Allah selalu menyertai anak-anak-Nya dan Ia berjanji akan selalu menyertai kita sampai akhir zaman. Kiranya kesaksian-kesaksian di bawah ini dapat menguatkan.

Selamat dari Perbudakan

Pertama, mereka mendengar suara mesin motor di dekat rumah mereka. Sementara S dan ibunya, MR, melihat orang yang bersepeda motor tersebut memacu motornya menyeberangi lapangan. Itu adalah M. M mendekati mereka dan turun dari sepeda motor. M menembakkan senjata pistolnya ke udara dan mendorong MR hingga jatuh ke tanah. Ia memukul S dan menyeretnya ke sepeda motor, memaksanya duduk di depannya. "Jika kamu bersuara, aku akan menembakmu," katanya, sambil mendorong ujung pistolnya di punggung S. MR berusaha mencegahnya, tetapi tidak mampu karena M mencekiknya. M melepaskan cekikannya dan memacu motornya. Ia membawa S ke rumahnya. Di dalam rumah ini, ia menjebloskan gadis ini ke dalam sebuah kamar yang hanya dilengkapi dengan sebuah tikar di lantai. Kamar ini akan menjadi penjaranya dan ruang penyiksaan selama empat bulan setelah hari itu.

Mengapa Saya Mau Menjadi Hamba Tuhan?

Ketika saya diminta untuk mengisi ruang kesaksian dalam sebuah buletin, saya bingung harus mulai dari mana. Apa yang harus saya sampaikan, yang bisa menjadi berkat bagi orang yang membacanya? Lalu saya teringat akan suatu kejadian yang pernah saya alami 28 tahun lalu, ketika saya memutuskan untuk masuk ke Seminari Alkitab Asia Tenggara (SAAT). Mungkinkah ini sudah basi? Saya pikir tidak ada yang basi dalam hal mengingatkan kembali panggilan Tuhan dalam hidup saya. Justru melalui kesaksian inilah saya akhirnya bersedia diteguhkan dalam jabatan pendeta untuk lebih maksimal lagi melayani Tuhan. Juga, supaya saya tetap berjalan dalam "rel" yang semestinya. Saya pikir, setiap orang yang melayani Tuhan perlu mengingat kembali panggilannya yang mula-mula. Entah itu 1 tahun, 5 tahun, 20 tahun, atau bahkan 30 tahun yang lalu agar semangat dan kasih yang mula-mula tetap berkobar dan ingat "status saya adalah HAMBA TUHAN bukan HAMBAT TUHAN".

Tukar-Menukar Doa: Hadiah Doa

Di Sekolah Minggu gereja kami, Gereja Sidang Jemaat Allah, tahun lalu diumumkan supaya kami mengundi nama seseorang untuk saling menukarkan hadiah. Saya mengeluh. Sesuatu akan ditambahkan pada daftar pekerjaan saya yang sudah terlalu panjang! Tetapi pertukaran hadiah kali ini agak berbeda. Kami diminta untuk "menghadiahkan doa".

Letnan Grecu

Letnan Grecu, seorang letnan muda yang gagah, berhadapan dengan Richard Wurmbrand, dan menanyakan tentang segala aktivitas Richard sehubungan dengan gereja bawah tanah yang dirintisnya.

Subscribe to Kesaksian