Kesaksian Pelayanan Misi

Rusia: Peter Siemens

Peter Siemens terbaring di lantai penjara Rusia yang kotor setelah tidak sadar selama tiga hari. Dia telah ditahan karena menginjili anak-anak. Para tahanan lain telah memukulinya dengan keji karena mereka telah dijanjikan oleh penjaga akan mendapat keringanan hukuman jika melakukan hal tersebut kepada Peter. Ketika mereka memukuli Peter, ia tetap diam.

Turki: Ercan Sengul

Ketika Ercan Sengul memberikan hidupnya kepada Kristus di negara non-Kristen, Turki, beberapa orang menganggapnya sebagai suatu pembangkangan terhadap budaya dan bangsanya. Ketika ia berkata bahwa ia akan memberikan apa pun bagi Tuhan, ia benar-benar melakukan nantinya. Namun, sekarang bagaimana?

Colorado: Rachel Scott

"Saya tidak akan minta maaf karena membicarakan nama Yesus. Saya akan menanggungnya. Jika teman-teman saya harus menjadi musuh-musuh saya, maka bagi saya dan sahabat saya, Yesus, tidak menjadi masalah, tetapi saya tak pernah berpikir bahwa 'teman-teman' saya akan menjadi musuh."

Rachel adalah seorang pelajar di sekolah menengah atas Columbine ketika suatu hari dua orang pelajar meletuskan tembakan di sekolah itu. Seorang penembak menanyai dirinya apakah ia masih percaya kepada Tuhan. Ia memandang mata penembak itu dan berkata bahwa ia masih percaya. Penembak bertanya mengapa ia masih percaya kepada Yesus. Namun, penembak itu tidak membiarkannya menjawab sebelum kemudian membunuh Rachel.

Rasa Haus Bangsa Rusia Akan Kristus

Aku dilahirkan sebagai yatim piatu sejak tahun-tahun pertama kelahiranku. Karena dibesarkan dalam suatu keluarga yang tak mengenal agama, aku tidak pernah mendapat pendidikan agama sewaktu kecil. Pada usia 14 tahun, aku telah menjadi seorang ateis yang keras seperti orang-orang komunis saat ini. Inilah akibat dari masa kecil yang pahit -- saat di mana aku sudah mengenal kemiskinan dalam tahun-tahun yang sukar selama Perang Dunia I.

Berkhotbah dari Atap Bait Allah

Yakobus menatap ke bawah dari tempat ia berdiri, dengan hati-hati ia menjaga keseimbangan pada titik tertinggi bait Allah di Yerusalem. Jauh di bawah, ia dapat melihat bahwa jalan-jalan dipenuhi dengan orang. Saat itu adalah perayaan Paskah kaum Yahudi, dan orang-orang Yahudi dari segala penjuru dunia telah datang ke Kota Kudus.

Sebuah tangan mencengkeram lengannya, membuatnya hilang keseimbangan. "Ayo, lekas teruskan!" sebuah suara mengancam. Di belakangnya, pada jarak yang aman dari langkah, berdiri imam besar, orang-orang Saduki, dan orang-orang Farisi. "Sangkallah bahwa Yesus dari Nazaret itu adalah Mesias! Di hadapan semua orang-orang ini, sangkallah bahwa Yesus adalah Putra Allah dan bahwa Ia telah dibangkitkan dari kematian," mereka meminta.

Beta Laskar Kristus

Para remaja dapat mendengar bahwa teriakan-teriakan dan nyanyian-nyanyian makin lama makin mendekat. Seorang remaja yang lebih tua melihat dengan gugup kepada kawannya. "Orang-orang itu segera datang. Sebaiknya kita menyembunyikan anak-anak," katanya. Yang lain mengikuti apa yang dilakukannya, membantu anak-anak yang lebih kecil mencari tempat persembunyian di gedung-gedung sekitar. Kemudian mereka menyembunyikan diri.

Tiongkok: Me Ling

"Saya menyucikan hati saya dari rasa takut akan manusia, dan saya belajar untuk melihat Allah."

Me Ling masih muda ketika dia ditangkap karena aktivitas kekristenannya di negara komunis Tiongkok. Selama diinterogasi, polisi menyiksanya untuk memaksanya mengkhianati teman-temannya di gereja bawah tanah.

Pada awalnya Me Ling merasa ketakutan dan merasa tidak dapat melihat tujuan Allah menempatkannya di tempat yang mengerikan itu. Tapi kemudian dia teringat ajaran pendetanya yang mengatakan, "Penderitaan yang sesungguhnya hanya berlangsung 1 menit, dan kemudian kita akan hidup dalam kekekalan bersama Juru Selamat kita."

Remaja Penjaga Unta Disalibkan

DG adalah seorang remaja penjaga unta, tetapi ini bukan keinginannya. D ditangkap oleh tentara-tentara "agama lain" ketika desanya diserang. Usianya 7 tahun ketika dia dijual sebagai seorang budak kepada sebuah keluarga "agama lain" di Tuobon, Bahr el Gazel.

D tidak mengetahui hal utama apa yang harus dilakukan dalam merawat dan menjaga unta-unta. Bagaimanapun, dia sudah melakukan yang terbaik, tetapi yang terbaik sekalipun tidak cukup. Dipukuli adalah ketakutan terbesarnya. Suatu hari seekor unta kabur. Tuannya hanya memandang tajam kepada budak remaja ini ketika tuannya mendengar tentang berita ini, lalu berkata, "Bisa-bisanya kamu melakukannya. Kamu harus membayarnya! Kamu budak yang bodoh, harusnya aku membunuhmu sekarang!" Ancaman terlukis di wajah tuannya, tetapi ada sesuatu yang menahannya pada saat matanya yang penuh kemarahan menembus ke dalam mata D yang ketakutan.

Subscribe to Kesaksian