Kesaksian Pelayanan Misi

Hai Dunia, Gembiralah!

Aku menyesal karena telah berjanji kepada Ny. Saunders, koordinator bazar Natal tahunan. "Bersediakah kamu menyumbang sebuah door prize tahunan, sayang? Mungkin salah satu dari pohon Natalmu yang terkenal," ia membujuk dengan mata bersinar. "Kami berharap dapat menghasilkan banyak uang untuk pementasan Santa Klaus bagi keluarga-keluarga yang berkekurangan. Kamu tahu, tak ada yang lebih menarik daripada sebuah door prize yang luar biasa untuk menarik para pembelanja datang ke sebuah bazar," katanya.

Tombol Merah dan 3000 Jiwa Pun Selamat

Cina adalah salah satu negara dimana di sana Tuhan sering memberi hak istimewa pada para pengikutnya untuk mengalami penderitaan dan penganiayaan -- namun tentunya juga keajaiban luar biasa sebagai pernyataan dari kuasa-Nya. Walaupun kekristenan di Barat telah menghabiskan banyak waktu untuk membuktikan bahwa Anda bisa mendapatkan salah satu dari hal itu tanpa harus mengalami pengalaman lainnya, namun hal tersebut sebenarnya merupakan kombinasi antara salib dengan kebangkitan, penderitaan dengan kemuliaan Tuhan yang akan memiliki dampak paling lama di negara itu. Paul dan Joy Hattaway dari Asia Harvest menceritakan pengalaman ini:

Melayani Tuhan dari Atas Kapal

Saya merasa mendapat kehormatan dari Tuhan karena dapat melayani di tiga kapal Operation Mobilization (OM) -- LOGOS, DOULOS dan LOGOS II. Saya melayani di LOGOS sejak 1986 sampai karamnya di Argentina Selatan pada tahun 1988. Sebelum menikah, saya melayani di DOULOS dan LOGOS II dan pada tahun 2001-2004 bersama keluarga, saya melayani di LOGOS II.

Janji Baru

Ibu Endriksana heran sekali ketika 1Yohanes 1:8-10 dibacakan dalam Bahasa Xxx.
"Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu

diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita."

Pengalaman Pribadi

Saya bersyukur untuk penyertaan Tuhan dan setiap pelajaran dalam mengenal Allah yang saya dapat selama tinggal di N sampai saat ini. Ketika mengingat hal-hal itu, bisa dirasakan bahwa Allah menginginkan sesuatu yang indah di dalam kehidupan saya secara pribadi untuk kemuliaan-Nya. Bersyukur untuk setiap teguran dari Allah karena kasih sayang-Nya.

Dalam Sepatu Penginjilan

Jika saya harus mengatakan sesuatu tentang perjalanan penginjilan kami ke Kenya, saya akan mengatakan bahwa perjalanan tersebut terlalu singkat. Walaupun perjalanan selama satu minggu pada Juni 2000 itu sangat singkat, perjalanan itu memberikan dampak bagi saya dan orang lain yang tergabung dalam kelompok penginjilan kami, yang terdiri dari dua saudari, satu saudara dari Skotlandia, dan tiga saudara dari Singapura.

Suku yang Hidup Kembali

Tiga puluh lima tahun yang lalu, Suku Binumarien merupakan suku yang menuju kepunahan. Jumlah mereka menurun menjadi 100 orang. Mereka merasa putus asa dan tidak mempunyai keinginan untuk hidup.

Pada saat seperti itu, Tuhan mengutus Des dan istrinya Jenny untuk menjangkau mereka. Des dan Jenny tinggal di tengah-tengah suku ini untuk mempelajari bahasa mereka dan menjadikan bahasa lisan itu menjadi bahasa tulisan. Setelah menjadi bahasa tertulis, Des dan Jenny mulai menerjemahkan Firman Tuhan ke dalam bahasa mereka agar mereka dapat memperoleh pengharapan yang ada dalam Yesus Kristus.

Kebangkitan Gereja-Gereja di Singapura

Lebih dari 180 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 29 Januari 1819, Raffles mendaratkan kakinya di sebuah pulau kecil yang isinya hanya sebuah desa nelayan kecil. Pulau nelayan itu bernama Singapura, dinamai oleh Sri Nilam Utama seorang raja Sriwijaya yang menurut legenda pernah dikagetkan oleh seekor singa di pulau tersebut. Empat bulan setelah penjejakannya yang pertama, Raffles menghibahkan sebidang tanah untuk membangun sekolah guna mempelajari bahasa Ona serta kekristenan. Dia juga memberikan dukungan dan dana kepada misionaris pertama dari London Missionary Society, Rev. Samuel Milton untuk memulai sebuah gereja. Raffles percaya, kekristenan dapat membawa perbaikan sosial.

Subscribe to Kesaksian