Kesaksian Pelayanan Misi

Menanggapi Panggilan

Saya menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi pada tahun 1980. Ketika itu, saya mengikuti retret sehari bersama teman- teman SMA di Kota Bogor. Setelah menerima Kristus, saya merasa diyakinkan akan keselamatan dan pengampunan dari Tuhan Yesus serta timbul kerinduan yang kuat untuk melayani Tuhan. Saya mulai melayani di persekutuan doa muda-mudi Bukit Duri dengan aktif sebagai pengurus.

Sepupu Sedang Bekerja Keras di Antara Orang Hitam Afrika

Sejak tahun 2002, selain mengajar di Sekolah Alkitab di Cape Town, Afrika Selatan dan bertandang ke rumah beberapa teman orang Melayu di Cape Town -- nenek moyang mereka berasal dari Indonesia dan datang ke Afrika tiga setengah abad lalu -- Tuhan memimpin saya untuk masuk ke kampus-kampus juga. Di sana saya bekerja sama dengan beberapa organisasi mahasiswa Kristen yang melayani di kampus, seperti PERKANTAS di Indonesia.

Panggilan Irian Jaya

Saya dibesarkan dalam suasana pertengkaran dan kebencian yang diciptakan oleh ayah saya yang belum lahir baru. Saya sangat menyayangi ibu saya, untuk itulah saya tidak dapat menerima cara ayah yang sangat kasar dalam memperlakukan ibu dan saya. Pernah suatu saat, saya diikat pada tiang bendera, lalu dicambuk dan dilarang makan. Terlebih lagi, pada kesempatan lain, saya ditombak dengan lembing, pernah juga saya diparang, dan hampir saja dibunuh. Semua pengalaman ini membuat saya menaruh perasaan dendam pada ayah. Saya trauma dan berjanji tidak akan kembali lagi ke rumah.

Wahana Visi Indonesia

Sejak tahun 2003 Wahana Visi Indonesia (WVI) mengembangkan Area Development Project (ADP) di salah satu kota di Indonesia.

"Hati-hati ya," ucapan tersebut keluar dari mulut mungil Esterlita (9), ketika kami meninggalkan rumahnya yang berlantai kayu dan berdinding papan rapuh. Bangunan miring yang nyaris rubuh itu menjadi saksi bisu keakraban yang terbangun antara kami dengan keluarga kecil tanpa ibu rumah tangga tersebut.

Pelayan Komputer

Berikut ini adalah kesaksian oleh MS (Staf bidang komputer, salah satu organisasi misi di Indonesia).

Saya bekerja sebagai pelayan komputer sejak 2002. Yang saya maksud dengan `pelayan komputer` tentu bukan orang yang melayani komputer, melainkan orang yang melayani Tuhan dalam bidang komputer.

Melayani di Antara Suku-Suku

Setelah melewati pergumulan yang sangat panjang dan doa yang tak ada putusnya, khususnya dalam menentukan suku atau tempat alokasi saya melayani. Akhirnya saya mengucap syukur karena mendapatkan tempat di tengah suku yang pernah saya kunjungi pada bulan Juli dan Agustus yang lalu. Setelah memilih wilayah suku ini sebagai tempat bekerja dan melayani untuk jangka waktu yang panjang, saya kembali pergi ke desa tersebut selama 2-3 minggu. Dengan ditemani seorang teman, saya berangkat ke wilayah suku tersebut pada 26 Oktober 2005.

Tuaian Terus Menantang

"Sila kencangkan tali kedar, pesawat akan mendarat di Bandara Pocentong, Kamboja ...." Itulah pengumuman dari kru pesawat Malaysia Airlines yang membawa saya, Lisa dan Dony (bukan nama sebenarnya), terbang dari Cengkareng menuju Kamboja. Maksud kru tersebut supaya sabuk pengaman segera dikencangkan karena pesawat akan mendarat. Jam menunjukkan pukul 11.00 siang waktu Kamboja. "Welcome to Cambodia" terpampang jelas di pintu kedatangan bandara itu.

World Harvest

Jalan Menuju Kebenaran (A Road To Hope)

Seperti yang kita semua ketahui, tahun 2005 lalu diawali dengan luka yang mendalam bagi jutaan manusia di seluruh dunia akibat tragedi tsunami. Kenyataannya, sampai saat ini masih banyak sekali warga Aceh yang hidup dalam trauma dan depresi.

Subscribe to Kesaksian