Renungan tentang MISI

Ladang Misi Membutuhkan Anda

Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan,"

(Matius 14:13-21).

Setelah Yesus memberitakan Injil kepada orang banyak yang berkumpul ini, maka malam pun tiba. Murid-murid pun meminta agar Yesus menyuruh orang banyak ini pergi untuk mencari makanan ke kampung- kampung yang terdekat. Ini merupakan suatu cara yang mudah daripada murid-murid harus membuat panitia untuk konsumsi. Apalagi makanan yang tersedia itu hanya untuk murid-murid dan Yesus. Tapi Yesus tidak mau murid-murid hanya melemparkan tanggung jawab itu. Yesus mau supaya murid-murid mengambil bagian, sehingga orang banyak dapat makan. Lalu, Yesus menggunakan apa yang ada pada mereka dan melipatgandakannya melalui doa dan ucapan syukur. Tindakan ini, membawa kelebihan berkat untuk murid-murid dan Yesus. Sering kali dalam kehidupan kita sebagai orang percaya, kita melihat ada banyak kebutuhan di ladang-ladang misi. Pelayanan misi yang ada di depan mata dapat kita dukung.

Dan Mereka Menutupi Muka-Nya

(Lukas 22:64; Markus 14:65)

Dilihat dari segi sejarah, kesengsaraan Kristus sama sekali adalah termasuk masa silam. "Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah" (Roma 6:10) dan sesudah itu tidak mati lagi; maut tidak lagi memegang kuasa atas diri-Nya. Tetapi secara rohani, kesengsaraan Kristus tetap ada dan berulang-ulang terjadi. Kita menyalibkan Dia lagi. Yesus Kristus terus-menerus dikhianati, ditinggalkan, ditolak, ditudungi, diludahi, didera, diejek, dan kemudian disalibkan.

Menghargai Natal di dalam Hati Kita

Oleh: James Montgomery Boice

Bagaimana kita seharusnya merayakan Natal? (Renungkan Lukas 2:8-20)

Jika Anda bukan orang Kristen, cara yang terbaik untuk merayakan Natal adalah dengan menjadi orang Kristen, yaitu dengan percaya kepada Tuhan Yesus, meminta Dia agar masuk ke dalam hati Anda dan mengambil keputusan untuk mau mengikut Dia sebagai murid-Nya.

Tetapi mungkin Anda sudah menjadi orang Kristen. Mungkin Anda sudah percaya kepada Tuhan Yesus. Kalau demikian, bagaimana seharusnya Anda merayakan Natal?

Kisah tentang Maria, para gembala, dan para malaikat akan memberikan beberapa petunjuk.

Di manakah Anak Itu?

Oleh: Luis Palau

Hadiah Natal

Beberapa tahun yang lalu sebuah keluarga kaya memutuskan untuk mengadakan upacara pembaptisan bayi di rumah mereka yang megah. Lusinan tamu diundang untuk menghadiri upacara tersebut dan mereka semua tiba dengan mengenakan pakaian-pakaian model terbaru. Setelah menyimpan mantel-mantel elegan mereka di sebuah tempat tidur, di kamar tidur yang ada di ruang atas, para tamu dihibur secara meriah. Akhirnya tiba waktunya puncak acara dari pertemuan tersebut, yaitu upacara pembaptisan bayi. Namun, di manakah bayi itu? Tidak ada seorang tamu pun yang tahu.

Pengasuh bayi itu segera berlari ke ruang atas, dan dia kembali dengan wajah yang putus asa. Setiap orang mencari di mana bayi itu. Lalu seseorang berteriak karena telah melihat bayi itu sedang tertidur di salah satu tempat tidur. Bayi itu tertidur dan tersembunyi dibalik tumpukan mantel, jaket, dan mantel bulu dari para tamu. Obyek perayaan saat itu telah terlupakan, terabaikan, dan nyaris tersembunyi!

Doa Paulus untuk Orang-Orang Kristen di Tesalonika

(1 Tesalonika 3:9-13)

Paulus berdoa

Ini merupakan doa yang menyatakan bahwa Paulus dapat kembali ke Tesalonika untuk "menambahkan apa yang masih kurang pada iman" mereka (ayat 10).

Doa Paulus biasanya dimulai dengan ucapan syukur Allah atas mereka semua dan segala sukacitanya di hadapan Allah. Paulus bersukacita atas segala sesuatu yang telah dilakukan Allah di dalam mereka. Itu adalah pekerjaan Allah dan Paulus tidak mengambil kehormatan bagi dirinya sendiri. Suatu gagasan yang baik jika kita ingin menegur, maka mulailah dengan apa yang dapat kita puji.

Paulus berdoa siang dan malam bagi kesejahteraan rohani mereka dan supaya Allah memungkinkan dia mengunjungi kembali orang-orang Kristen di Tesalonika.

Apakah Penginjilan Sama Dengan Pertumbuhan Gereja?

Walaupun penginjilan dan pertumbuhan gereja mempunyai hubungan yang sangat erat, keduanya tidak boleh saling dicampuradukkan. Dalam lingkungan akademis di Amerika, keduanya mempunyai wadah keilmuan yang berbeda: Academy of Evangelism in Theological Education (Akademi Penginjilan dalam Pendidikan Teologi) dan North American Society for Church Growth (Lembaga Amerika Utara untuk Perkembangan Gereja). Di tempat saya mengajar, Fuller Theological Seminary, terdapat profesor di bidang penginjilan dan juga profesor di bidang pertumbuhan gereja, masing-masing menyajikan serangkaian mata kuliah yang sesuai dengan bidangnya.

"Pertumbuhan gereja meliputi segala sesuatu yang ada sangkut-paut-nya dalam usaha membawa orang-orang yang tidak mempunyai hubungan pribadi dengan Yesus Kristus kepada persekutuan dengan-Nya dan kepada keanggotaan gereja yang bertanggung jawab." Inilah salah satu definisi operasional yang baku tentang pertumbuhan gereja yang telah menjadi semakin populer. Tetapi definisi di atas tidaklah cukup terinci untuk dapat menjelaskan perbedaan-perbedaan yang terdapat antara pertumbuhan gereja dan penginjilan. Definisi formal tentang pertumbuhan gereja yang paling banyak diterima adalah definisi yang tertulis dalam anggaran dasar North American Society for Church Growth, yang berbunyi:

Kekuatan dan Kuasa yang Besar dari Roh Kudus

"Kekuatan dan Kuasa yang Besar dari Roh Kudus" merupakan bab ketiga dari buku yang berjudul "Hidup yang Dipenuhi dengan Roh Kudus" (The Fulfilled Life Through the Holy Spirit -- diterjemahkan oleh Yayasan Lembaga SABDA yang sekaligus membuat versi elektroniknya.) Ayat-ayat pendukung yang diberikan akan menolong anda untuk lebih memahami tentang "Siapa Roh Kudus" dan "Hal-hal yang berhubungan dengan Roh Kudus".

KEKUATAN DAN KUASA YANG BESAR DARI ROH KUDUS

Kekuatan dan kuasa yang sama-sama besar dari Allah kita yang Maha Kuasa terdapat dalam Roh Kudus, karena Roh Kudus adalah Roh Allah atau juga Roh Anak-Nya Yesus Kristus.

Kekuatan dan kuasa yang besar dari Roh Kudus turun ke atas Anak Manusia ketika Dia dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Roh itu turun ke atas Kristus, seperti yang kita baca dalam Lukas 3:22,

Roh Kudus

"dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi; kepada-Mu-lah Aku berkenan."

Rencana Agung Penginjilan

"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yohanes 14:6)

Masalah dalam metode Penginjilan

Yesus menginjili

Setiap usaha penginjilan harus diuji dengan dua ukuran: Pertama, apakah usaha itu mempunyai tujuan tertentu; kedua, apakah usaha ini mempunyai arti bagi dunia sekarang ini. Kedua hal ini saling berhubungan, dan keserasian hubungan keduanya akan menentukan makna segala kegiatan kita. Kecakapan ataupun kesibukan dalam mengerjakan sesuatu belum berarti bahwa kita telah menghasilkan sesuatu. Karena itu, dalam setiap kegiatan, kita harus selalu bertanya, "Apakah usaha ini sangat penting?", "Apakah usaha ini akan mencapai tujuannya?"

Tahun Baru

Tiba lagi saatnya kita mengingat tahun yang telah lalu dan mulai memikirkan tentang Tahun Baru yang akan kita lewati. Sering kali kita merasa bahagia karena telah meninggalkan segala penderitaan dan permasalahan yang terjadi seiring dengan berakhirnya tahun 2001.

Subscribe to Renungan