Renungan tentang MISI

Renungan Misi

Tuhan bicara tak hanya lewat firman-Nya tapi lewat berbagai macam cara, salah satunya adalah lewat bahan renungan. Kami berharap renungan-renungan yang kami tampilkan dapat menjadi sarana bagi Anda untuk mengetahui apa yang Ia inginkan dalam hidup Anda.

Mengucap Syukur Setiap Pagi

Bulan November setiap tahun di Amerika dikenal sebagai bulan Pengucapan Syukur (Thanksgiving Month) karena Thanksgiving Day jatuh pada hari Kamis terakhir setiap bulan November. Gereja-gereja mengadakan acara khusus pada bulan Thanksgiving tersebut, tidak ketinggalan gereja kita yang sudah mentradisikan mengadakan retreat setiap tahun. Demikian pula dengan persekutuan-persekutuan dalam gereja, masing-masing mengadakan acara khusus dengan makanan khusus. Keluarga-keluarga juga tidak mau ketinggalan mengadakan acara Thanksgiving, menghidangkan kalkun panggang sambil mengundang sanak-keluarga serta teman.

Kita Juga Akan Hidup

Masih ada banyak tempat pemakaman yang lebih megah daripada makam yang dipakai untuk membaringkan tubuh Juru Selamat yang tidak bernyawa dua ribu tahun yang lalu. Di Mesir, dapat ditemukan tempat peristirahatan para firaun termasyhur yang terbaring dalam kekayaan yang mewah dalam makam-makam yang dirancang secara artistik.

It's Time For Mission

Dalam salah satu seminar misi dunia, Dr. Samuel Escobar pernah berkata: "Setelah menganalisis kondisi dunia, maka saya berkeyakinan bahwa tidak ada masa yang lebih tepat untuk bermisi, kecuali pada abad ini." Pengertian misi di sini mencakup tiga konsep dasar:

Persekutuan Dalam Penderitaan Kristus

Mengenal Kristus

Visi apa yang harus ada dalam kehidupan orang percaya? Visi Kristus, yaitu menjadi serupa dengan Kristus dan Kristus dimuliakan dalam hidupnya! Itulah yang menjadi prinsip Paulus -- bagiku hidup adalah Kristus (lihat Filipi 1:21). Inilah saran Paulus, "Mengenal Kristus dalam pengenalan yang terdalam, terintim, sedemikian sehingga akhirnya dia bisa berkata, 'hidupku bukannya aku lagi, tetapi Kristus dalamku'" (Galatia 2:19).

Menerima Kenyataan Perubahan

Setiap orang mengharapkan terjadinya perubahan yang lebih baik atau yang menyenangkan dalam kehidupannya. Kita mengharapkan agar tiap tahun pendapatan kita bertambah, memiliki kendaraan pribadi yang lebih baik, berharap punya anak setelah menikah, dan sebagainya. Perubahan jasmani menuju arah yang lebih baik memang bagus dan menyenangkan. Namun, bagaimana jika perubahan jasmani tersebut menuju arah yang lebih jelek atau buruk?

Nikmatnya Kemapanan

Pada dasarnya, dunia ini terus-menerus mengalami perubahan dan secara insting manusia bereaksi terhadap perubahan tersebut. Perubahan adalah keharusan, dan bereaksi terhadap perubahan adalah sifat dasar manusia. Dari detik ke detik, perubahan terus berlangsung, setidaknya perubahan dalam ukuran waktu. Hari ini tidak akan sama dengan hari esok dan hari kemarin tidak akan sama dengan hari ini, demikian seterusnya.

Subscribe to Renungan