Renungan tentang MISI

Kuasa di Atas Kejahatan

"Maka Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan." (Lukas 9:1)

Pada saat Yesus akan pergi berkhotbah, Dia mulai membangun jemaat-Nya. Setelah berdoa semalam, Dia memilih 12 murid. Salah seorang dari ke-12 murid itu adalah Yudas. Walaupun demikian, Yesus berkata, "Aku mengenal orang-orang yang telah Aku pilih."

Pengharapan

Harapan adalah keinginan yang belum terlaksana. Tak pelak lagi, perubahan juga sangat berkaitan erat dengan harapan. Itulah sebabnya setiap pergantian hari, kita menyambutnya dengan antusias disertai optimisme karena di sana terdapat harapan. Bukankah secara psikologis hidup kita senantiasa digairahkan oleh harapan? Harapanlah yang mendorong kita untuk bergairah, dinamis, mempunyai cita-cita, serta selalu rindu untuk menyongsong hari esok.

Imigran yang Jadi Penguasa

Kita semua telah mendengar dan mengetahui kisah Yusuf. Ia adalah seorang imigran, tetapi tak ada seorang pun yang menolak atau menyangsikan kemampuannya menjadi pemimpin. Bahkan, Firaun pun kagum dan berkata, "Mungkinkah kita mendapat orang seperti ini, seorang yang penuh dengan Roh Allah." (Kejadian 41:38) Kita pun setuju jika semua orang memuji dan ingin seperti dia. Mengapa? Sebab Yusuf memang layak dan pantas mendapatkan semua itu. Perbedaannya dengan Firaun hanyalah takhta kerajaan Mesir (Kejadian 41:40b). Akan tetapi, satu hal yang pasti, ia tidak mendapatkannya secara instan atau tiba-tiba. Ujian dan halangan demi halangan itulah yang membentuknya jadi pemimpin. Cara Yusuf menghadapi semua itulah yang membedakan serta membuktikannya sebagai pemimpin tulen. Nah, bukankah kita mau menjadi seperti Yusuf?

Ikutilah TeladanKu

Paulus bukan saja memercayai Yesus sebagai Juru Selamat dan Penebus Dosanya, tetapi ia juga mengikuti teladan kehidupan Yesus. Perilaku hidup sehari-harinya juga diusahakan seperti Yesus Kristus. Selama di dunia ini, ia hanya menghabiskan hidupnya menjadi hamba untuk melayani orang lain. Ia tidak mencari reputasi meski ia makin terkenal.

Berpikir Layaknya Anak Kecil di Penjara

Ketika berada di Australia, saya menerima kabar bahwa menantu perempuan saya mengalami luka serius dalam kecelakaan mobil di California, yang telah meremukkan mobilnya. Anak perempuannya yang berusia 9 tahun juga ikut terluka. Ketika saya menghubunginya untuk mendengar bagaimana kecelakaan tersebut terjadi, cucu perempuan saya, saat menjawab pertanyaan-pertanyaan berteriak, "Aku mempunyai kabar gembira! Seseorang memberikan seekor kucing kepadaku sebagai hadiah!" Lalu diikuti dengan penjelasannya mengenai rupa kucing itu.

Subscribe to Renungan