Kesaksian

Kesaksian Pelayanan Misi

Pujian Penyembahan Untuk Orang-Orang Percaya Di Maldewa

Boris dan Natasha Romanov (bukan nama sebenarnya) adalah misionaris yang bergerak di "bawah tanah" bagi penduduk pulau Maldewa yang terletak di dekat Sri Langka dan India dan penduduknya hampir 100% menganut agama non-Kristen. Natasha adalah seorang penduduk asli Maldewa dari keluarga bangsawan. Dia menjadi pengikut Kristus berkat kesaksian dari seorang misionaris Afrika Selatan, yang menyelundupkan sebuah Alkitab baginya. Dia bertemu Boris, suaminya, ketika Boris yang sedang bersepeda melewati rumah Natasha. Mereka berpapasan, selanjutnya mereka berkenalan dan menikah di Spanyol, tanah air Boris. Pada waktu pasangan Boris dan Natasha kembali ke Maldewa, mereka dipaksa untuk menikah lagi sesuai dengan kepercayaan non-Kristen yang dianut keluarga Natasha.

Budak Perempuan Cilik yang Pandai Membaca (Pulau Malagasy, 1882)

Bagaimana seorang budak perempuan kecil bisa dipakai Allah untuk menyatakan kasih-Nya kepada orang-orang yang belum mengenal Dia di kota Malagasy? Ikutilah sebagian kutipan kisah tentang "Budak Perempuan Cilik" berikut ini, yang diambil dari salah satu kesaksian dalam buku "Alkitab di Seluruh Dunia: 48 Kisah Nyata", karya Grace W. McGavran dengan judul asli "Stories of the Book of Books", yang diterbitkan oleh Lembaga Literatur Baptis.

Upacara Badewa ... Bolehkah?

Berikut ini adalah sebuah kesaksian yang disampaikan oleh Eko dan Eni (bukan nama sesungguhnya) yang saat ini melayani sebuah suku di pedalaman Kalimantan. Mereka menuliskan kesaksian ini karena terdorong oleh kerinduan agar masyarakat suku pedalaman itu dapat menyerahkan hidup mereka secara total kepada Yesus dan tidak tergantung lagi pada dukun. Kami berharap kesaksian ini dapat menolong kita untuk ikut bergumul dalam doa bagi pelayanan pekerjaan Tuhan di desa-desa pedalaman yang masih terikat dengan kuasa gelap. Kesaksian Eko dan Eni adalah sebagai berikut:

Menyangkal Yesus Atau Ditembak Mati?

Berikut ini adalah kesaksian dari Shanti (bukan nama asli) dimana dia pernah menghadapi tantangan dalam mempertahankan imannya kepada Yesus.

Bunyi-bunyi tembakan terdengar di luar gereja. Padahal sore itu gereja cukup ramai. Remaja-remaja hadir untuk mengikuti katekisasi dan penatua-penatua berkumpul untuk mengikuti rapat majelis. Ketika tembakan terdengar kami sedang menunggu kedatangan pak Pendeta. Aku pun berada di antara remaja-remaja itu. Peristiwa itu terjadi tahun 1964 waktu aku berusia 15 tahun.

Aku Bebas!!

Kevin Mills (bukan nama asli) kehilangan ujung jempol tangan kirinya. Jempolnya terpukul palu dengan keras ketika dia mencoba membuka kotak brankas, saat itu dia baru berusia 15 tahun. Namun, Kevin sudah menjadi anggota sebuah geng dan mereka telah melakukan berbagai perampokan besar. Kevin juga pecandu narkoba dan uang hasil curiannya itu dia gunakan untuk membeli obat-obatan terlarang.

Allah Mengubah Hidupku

Chandra adalah seorang penduduk yang tinggal di wilayah Andhra Pradesh, India. Dia mempunyai sebuah panti asuhan di mana dia merawat orang-orang yang membutuhkan pertolongan -- anak yatim piatu, para janda dan orang-orang cacat. Chandra bekerja keras merawat dan mengasihi mereka. Namun, dahulu Chandra bukanlah orang yang seperti itu. Berikut ini adalah kesaksiannya:

Siaran "Gospel For Asia" Di India

Ada seorang yang bernama Tularam. Dia tinggal di Himachal Pradesh, sebuah wilayah di India yang jarang menerima berita keselamatan. Itulah sebabnya banyak penduduk di sana yang belum mengenal Allah. Tetapi semuanya itu berubah saat Tularam menghidupkan radionya yang kebetulan sedang menyiarkan siaran dari "Gospel for Asia" (GFA). Saat itulah, untuk pertama kali dalam hidupnya, Tularam mendengar tentang Yesus, sang Juruselamat dunia. Saat Tularam men-sharingkan-kan pengenalannya tentang Yesus kepada para penduduk desa, ternyata mereka juga ingin mendengarkan program siaran GFA. Ini merupakan mujizat, karena penduduk desa Himachal Pradesh terkenal dengan kesetiaan mereka pada pemujaan terhadap berhala dan menjadi penganut animisme. Hati Tularam berlimpah dengan sukacita karena menyaksikan apa yang telah terjadi di desanya.

Pelayanan EHC Di Myanmar

Myanmar (Birma), sebuah negara di kawasan Asia Timur, telah berada dibawah pemerintah militer selama beberapa dekade. Hampir 90% penduduknya beragama Budha, dengan populasi penduduk sekitar 48,8 juta jiwa. Salah satu organisasi Kristen yang melayani di negara tersebut adalah Every Home for Christ (EHC). Para pekerja EHC melakukan pelayanan terbaiknya untuk menjangkau setiap rumah di negara Myanmar ini dengan berita Injil.

Kami Masih Ada

Sekelompok kecil pengusaha asing yang mengadakan kunjungan ke Korea Utara sedang berjalan menuju ke hotel tempat mereka menginap di bawah pengawasan para pemandu yang telah ditunjuk. Sebelum mereka memasuki hotel di Korea Utara itu, tiba-tiba seorang remaja berusia sekitar 17 tahun berlari menghampiri kelompok pengusaha ini. Remaja tersebut meraih tangan salah seorang anggota rombongan dan menekankan jari telunjuknya ke telapak tangan anggota rombongan tersebut.

Subscribe to Kesaksian