Kesaksian

Kesaksian Pelayanan Misi

Satu Orang Percaya, Seluruh Desa Diselamatkan

Pengantar Redaksi:
Setelah menempuh perjalanan sekitar dua jam melewati jalan berbatu dan menanjak, akhirnya rombongan kami sampai juga di desa Kenalan. Sejenak kami heran dan kagum memandangi sebuah gereja dengan arsitektur modern berdiri megah di desa yang terletak di lereng barat gunung. GKJ KENALAN, begitu nama yang terpampang di papan di halaman gereja. "Lebih bagus dan lebih besar daripada gerejaku." bisik seorang teman. Beberapa saat kemudian tampak serombongan jemaat memasuki halaman gereja. Hanya dalam waktu kurang dari setengah jam saja, gereja berkapasitas 400-an orang itu sudah penuh sesak. Terasa unik memang, di sebuah desa terpencil berdiri gedung gereja yang megah dengan jemaat sebanyak itu.

Gubuk Kecil di Atas Bukit

Tuhan Yesus dengan jelas menyatakan bahwa kita harus menyampaikan berita keselamatan kepada semua orang. Berikut ini adalah kesaksian yang dialami seorang pekerja Every Home for Christ (Red: Review tentang organisasi dan situs EHC dapat Anda lihat di kolom Profil/ Sumber Misi) saat melakukan tugasnya di India. Pekerja ini telah mengunjungi banyak desa di sebuah wilayah tertentu yang telah ditugaskan baginya. Tugas terakhirnya adalah membagikan traktat dari pintu ke pintu di sebuah desa kecil dan terpencil. Dia merasa telah mengunjungi semua rumah di desa itu dan bersiap-siap dengan sepedanya untuk kembali ke markas EHC yang jaraknya beberapa mil dari desa tersebut. Di markas itu dia akan bergabung dengan para pekerja EHC lainnya dan menghabiskan malam itu bersama-sama untuk istirahat.

Penginjil Muda Memenangkan Tiongkok

Anak-anak dan para remaja juga dipakai Allah untuk memberitakan injil. Kesaksian berikut ini adalah salah satu gerakan penginjilan yang sedang dipakai Allah di Tiongkok. Para penginjil muda berjalan kaki dari satu desa ke desa lainnya. Selangkah lebih maju dari para petugas keamanan yang dengan putus asa berusaha menekan pertumbuhan gereja bawah tanah yang terus tumbuh menjamur di Tiongkok.

Pandita Ramabai Mukti Mission

Berikut ini adalah sekilas cerita tentang Pandita Ramabai -- seorang wanita yang menjadi pendiri Pandita Ramabai Mukti Mission di India.

Pandita Ramabai mulai mempelajari bahwa Yesus adalah jawaban yang dibutuhkan oleh para wanita India. Tahun 1882, Ramabai mendirikan Arya Mahila Samaj yang memberikan pendidikan bagi kaum wanita di India. Keberadaan organisasi tersebut menuntun Ramabai untuk mendirikan Sharada Sadan pada tahun 1889 -- sebuah sekolah yang akhirnya berkembang menjadi sebuah organisasi besar. Saat ini organisasi tersebut dikenal dengan nama Pandita Ramabai Mukti Mission. Pandita Ramabai menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Marathi dengan menggunakan Alkitab bahasa Yunani dan Ibrani sebagai acuannya.

Suku Bangsa Gedeo di Etiopia

Jauh di pedalaman suatu daerah berbukit di Ethiopia Tengah sebelah selatan, tinggallah beberapa juta orang petani kopi yang -- meskipun terbagi dalam suku-suku bangsa yang sangat berbeda -- mempunyai kepercayaan bersama kepada suatu eksistensi (keberadaan) yang penuh kebaikan bernama Magano -- Pencipta segala yang ada dan yang hadir di mana-mana. Salah satu dari suku-suku bangsa itu disebut dengan Darassa, atau lebih tepat lagi, suku Gedeo. Sekalipun jumlah suku Gedeo ada setengah juta namun hanya sedikit yang benar-benar berdoa kepada Magano. Malahan, seorang pengamat melihat orang-orang Gedeo lebih aktif berusaha menyenangkan hati suatu eksistensi yang jahat yang disebut Sheit'an.

Teman Sejati

Raj (nama samaran) ingin balas dendam. Selama 11 tahun Raj telah mengabdikan hidupnya untuk melakukan tindak kekerasan.

Beberapa tahun yang lalu, keluarganya disiksa dan dibunuh oleh sekelompok tentara pemerintah di negaranya, Sri Lanka. Peristiwa pembunuhan orangtuanya itu secara rinci terekam terus dalam pikirannya, karena itu dia bergabung dengan kelompok Tamil Tigers -- kelompok pejuang aliran keras yang memiliki uang untuk membeli persenjataan yang ampuh. Kelompok ini ingin membentuk pemerintahan mandiri dari pemerintahan Sri Lanka sekarang, dan mereka membenci setiap orang yang mencoba menghalangi dan menghentikan rencana- rencana mereka.

Perpaduan Antara Misi dengan Musik

[Sebuah contoh dari perpaduan antara musik dan misi dengan cara yang kreatif terlihat dalam kehidupan dan pelayanan John Benham, yang memiliki hasrat untuk menghubungkan antara musik dan misi.]

Menjangkau berbagai budaya dengan musik untuk menghubungkan hati manusia dengan hati Tuhan: The Music In World Cultures Training Center (Musik dalam Pusat Pelatihan Kebudayaan Dunia).

Harapan Seorang Pemabuk

ladang misi adalah suatu wilayah di Naral, yang ada di bagian timur Afrika Selatan. Saat ini, aku bekerja di dua tempat yaitu di suatu daerah perkotaan bernama Kwamashu dan daerah pertanian bernama Ruganda. Sehubungan dengan kebijaksanaan apartheid yang diberlakukan di Afrika Selatan, banyak daerah perkotaan -- terdiri atas kota-kota monoetnis yang didiami orang-orang "campuran" (keturunan dari pasangan yang berbeda ras), orang-orang Indian dan orang-orang berkulit hitam -- berkembang pesat di daerah-daerah pinggiran kota-kota, tempat di mana penduduk asli Afrika (keturunan Eropa) tinggal. Kota Kwamashu terkenal dengan tindak-tindak kekerasan yang terjadi hampir setiap hari sebelum dilangsungkannya pemilihan bersejarah di negara Afrika yang melibatkan setiap ras yang ada di negara tersebut, tepatnya pada tanggal 28 April 1994. Menyadari resiko yang harus dihadapi karena situasi kekerasan yang ada di Kwamashu, beberapa peristiwa tertentu terus menguatkanku untuk meneruskan pelayanan misi di kota tersebut.

Subscribe to Kesaksian