Dulu, saya adalah seorang tahanan dengan masa hukuman yang lama di suatu negara Komunis. Saya memunyai teman sesama tahanan, sejumlah besar mantan hakim dan jaksa penuntut, yang dihukum karena mereka pernah, suatu kali, mengadili orang-orang Komunis. Para hakim dan jaksa penuntut yang dulu menjatuhkan hukuman, sekarang mereka sendiri merasakan kerasnya kehidupan penjara. Mereka semua mengatakan bahwa seandainya mereka menjadi hakim lagi, mereka tidak akan pernah menjatuhkan hukuman berat yang mereka pernah jatuhkan sebelumnya. Mereka tidak pernah menyadari sebelumnya bahwa tertulis lima tahun hukuman penjara di atas kertas, tidaklah sama dengan lima tahun di balik terali besi. Tidak ada seorang pun yang mau menghabiskan lima tahun di dalam penjara. Tuhan membuat setiap hari dalam penjara berbeda dan setiap menit dari setiap hari memunyai penderitaannya sendiri. Pengalaman dalam menderita, mengubah pandangan seseorang atas pertanyaan akan penghukuman.