Mengapa Misi Kristen Harus Berfokus pada Penginjilan
Membagikan Kabar Baik
Membagikan Kabar Baik
Membaca pesan teks dari putri saya, seorang mahasiswi keperawatan berusia 21 tahun, membuat saya bingung: "Mereka menempatkan saya di ICU COVID hari ini, tetapi berita lainnya adalah saya mendapatkan nilai 98 untuk makalah saya." Sambil merayakan pencapaiannya (bersama dengan suntingan tata bahasa saya untuk makalahnya!), saya benar-benar khawatir tentang risiko peker
Satu tahun yang lalu, pada hari ini, pejabat kesehatan di Amerika Serikat mengonfirmasi kasus COVID yang ke-1.000. Betapa setahun telah berlalu sejak saat itu. Pada masa-masa yang tidak pasti, seperti yang kita jalani saat ini, sangatlah relevan untuk merenungkan pemeliharaan Allah, tema buku baru Pastor John (Piper) dengan judul "Providence" (Pemeliharaan).
Jemaat saya baru-baru ini mengumpulkan persembahan untuk mendanai terjemahan pertama dari tiga kitab dalam Alkitab ke dalam bahasa orang-orang Angave di hutan Papua Nugini. Sepasang suami istri yang mengerjakan penerjemahan itu telah tinggal di desa Angave selama beberapa dekade. Tidak ada jalan menuju tempat tinggal mereka. Tidak ada jaringan listrik.
Orang Kristen Injili berkomitmen untuk menyebarkan kabar baik tentang Yesus Kristus sampai ke ujung bumi. Itu amanat bagi kita. Selama dua ribu tahun, orang Kristen telah melintasi budaya yang tidak sempurna untuk membawa kabar baik ini. Dan, saat ini ada orang percaya yang berasal dari lebih banyak bahasa dan bangsa daripada sebelumnya.
Pintu garasi terbuka, mobil berhenti, pintu tertutup kembali. Tetangga tetap tidak diperhatikan dan dikenal. Mencuci, Membilas, dan diulangi.
Menandai Pandemi di Seluruh Dunia.
Ditulis oleh: N. Risanti
Penginjilan kepada Teman dan Keluarga