Pada tahun 1960, sekelompok pemimpin gereja (di Soviet, sebelum negara itu pecah) dipengaruhi penguasa Komunis agar mereka mau menerima sebuah undang-undang tertulis yang isinya menguatkan larangan terhadap gereja. Georgi Vins, Gennadi Kryuchkov, dan para pemimpin gereja lainnya segera membentuk satu kepanitiaan yang isinya menolak kebijakan baru pemerintah tersebut.
Pada tahun 1964, tanpa izin pemerintah setempat, Vins, Kryuchkov dan beberapa pemimpin lainnya mengadakan rapat supaya gerakan mereka melakukan kampanye "hak asasi manusia" di negara komunis itu. Para anggota gerakan ini mengirimkan daftar 170 orang Baptis yang dijebloskan ke penjara karena iman kepada Kristus -- daftar itu ditujukan kepada pemimpin pemerintahan, organisasi internasional, dan sebagainya.