doa

Supremasi Allah dalam Misi Melalui Doa 1

Doa Adalah Menggunakan Firman Tuhan

Dalam Efesus 6:17-18, Paulus menghubungkan kehidupan perang dengan doa: "...dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus". Dalam versi Yunani, ayat 18 tidak memulai sebuah kalimat yang baru. Ayat itu terhubung dengan ayat 17: "Ambillah pedang roh yaitu firman Tuhan, berdoalah dalam segala doa dan permohonan untuk segala keadaan ..." Ambil pedang ... berdoa! Inilah caranya kita menggunakan firman Tuhan -- dengan berdoa. Doa adalah komunikasi dengan markas besar, di mana senjata untuk berperang dibagikan menurut kehendak Tuhan. Inilah hubungan antara senjata dan doa dalam Efesus 6. Doa untuk peperangan.

Para Rasul Minta Didoakan

Doa mempunyai peranan yang sangat penting dalam pekabaran Injil. Hal ini sudah dialami oleh para rasul. Setelah memberikan perintah untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia (Matius 28:18-20), Tuhan Yesus berpesan agar murid-murid-Nya tidak tergesa-gesa memulai tugas yang berat itu. Mereka diminta menunggu sampai Roh Kudus datang kepada mereka sesuai dengan janji-Nya (Lukas 24:48-49; Kisah Para Rasul 1:8).

Dicari, Para Pendoa

Doa adalah alat yang paling besar untuk memajukan pekerjaan Allah. Hanya hati dan tangan yang berdoa yang dapat mengerjakan pekerjaan Allah. Doa mencatat keberhasilan saat yang lainnya mengalami kegagalan. Doa telah memenangkan kemenangan besar dan telah menyelamatkan orang-orang kudus Allah dengan kemenangan yang menakjubkan ketika pengharapan lainnya lenyap. Manusia yang tahu bagaimana harus berdoa adalah anugerah terbesar yang dapat Allah berikan kepada bumi. Ia adalah karunia paling kaya, yang dapat ditawarkan bumi kepada surga. Orang-orang yang tahu bagaimana menggunakan senjata doa ini adalah prajurit-prajurit terbaik Allah, para pemimpin-Nya yang terbesar.

Dalam Sepatu Penginjilan

Jika saya harus mengatakan sesuatu tentang perjalanan penginjilan kami ke Kenya, saya akan mengatakan bahwa perjalanan tersebut terlalu singkat. Walaupun perjalanan selama satu minggu pada Juni 2000 itu sangat singkat, perjalanan itu memberikan dampak bagi saya dan orang lain yang tergabung dalam kelompok penginjilan kami, yang terdiri dari dua saudari, satu saudara dari Skotlandia, dan tiga saudara dari Singapura.

Doa Dan Gereja Teraniaya

Doa dan Gereja Teraniaya -- keduanya berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.

Beberapa tahun yang lalu, Pendeta Ha bercerita kepadaku di Vietnam, beberapa saat sebelum dia ditangkap dan dipenjara selama lebih dari enam tahun: "Banyaknya permasalahan telah mengajar kami untuk berdoa. Kami memiliki solusi sederhana saat menghadapi banyak masalah; berdoa lebih banyak lagi!"

Subscribe to doa