Suku Gara di Pakistan

Identitas

Sekitar 1.000 orang yang tergabung dalam kelompok etnis Gara tinggal di distrik Leh dan Kargil, dari negara bagian Jammu dan Kashmir di India Utara. Sejumlah orang yang tidak diketahui (mungkin sangat kecil) juga tinggal di distrik Lahul dan Spitti di Himachal Pradesh. Tidak diketahui jumlah yang tepat untuk populasi tersebut karena mereka baru diakui sebagai suku tetap di India pada tahun 1989, sehingga terlambat untuk dihitung secara terpisah dalam sensus terakhir yang dilakukan di India pada tahun 1981. Etnolog Sachchindanandra Prasad memperkirakan populasi suku tersebut pada tahun 1998, berjumlah sekitar 1.000 orang Gara.

Hanya sedikit sumber yang pernah menyebutkan Gara sebagai suku yang berbeda sehingga menjadi lebih mengejutkan ketika pemerintah India telah memberikan mereka status resmi. Sejumlah kecil sumber yang menyebutkan tentang Gara biasanya memasukkan mereka sebagai subgrup dari Ladakhi. Meskipun benar bahwa sebagian besar budaya mereka mencerminkan budaya Ladakhi, terdapat perbedaan sosial yang signifikan antara kedua bangsa tersebut. Perbedaan utama adalah perbedaan bahasa. Orang Gara berbicara dalam bahasa Eropa-Indo, benar-benar berbeda dari orang Ladakhi yang berbicara dalam bahasa Tibet-Burman.

Pakistan Tahun 2012

Pihak berwenang belum mengetahui siapa dalang penculikan dua karyawan (IS dan IJ) rumah sakit Kristen Good Samaritan di Karachi pekan lalu. Tetapi, sumber-sumber polisi mengatakan mereka menduga para penculik memiliki hubungan dengan organisasi teroris terlarang. Terdapat kemungkinan yang kuat bahwa kaum ekstremis membawa mereka ke daerah kesukuan setelah mereka diculik. Kebanyakan kaum Radikal berpikiran bahwa LSM Kristen melakukan campur tangan dalam penginjilan dan hal inilah yang menjadikan mereka target operasi.

Pakistan 2009

Awal bulan ini, J (22 tahun) melarikan diri untuk menghindari penangkapan yang dilakukan oleh kaum ekstremis. J telah diteror oleh orang-orang radikal sejak Februari, kata Compass Direct News. Ketika ekstremis terus melanjutkan pencarian mereka, J terpaksa melarikan diri dengan menyamar dan mengungsi ke kota lain.

Pakistan Tahun 2012

JS dan seorang karyawannya ditembak mati pada 16 November 2011 oleh seorang pria bersenjata yang belum diketahui identitasnya, di toko kosmetik miliknya di daerah Karachi. Setelah menembak JS di bagian leher dan wajahnya, pembunuh itu kemudian melarikan diri dengan mengendarai sepeda motor dengan kedua komplotannya yang sudah menunggu. Menurut keluarga korban, para pelaku berasal dari sebuah kelompok radikal yang menjadikan umat Kristen sebagai sasaran.

Pakistan Tahun 2010

Ada satu lagi kapal pengangkut penyedia bahan pangan yang diserang di Pakistan beberapa waktu yang lalu. Hal ini menambah kekuatiran iring-iringan yang membawa persediaan makanan untuk para tentara dan bantuan kemanusiaan bagi korban-korban banjir di sana. Serangan terhadap kapal tersebut merupakan serangan kedua dalam beberapa hari belakangan ini. Beberapa hari sebelumnya, pihak Taliban menyatakan bertanggung jawab atas serangan yang setidaknya telah menewaskan 3 orang dan menghancurkan 30 kendaraan.

Serangan ini nampaknya ditujukan pada kendaraan-kendaraan penyedia bahan pangan sehingga dikuatirkan oleh para pekerja sukarela di Provinsi Punjab, Pakistan bantuan kepada para korban banjir akan terganggu.

"Lebih dari 15 sampai 20 juta orang di wilayah seukuran negara Italia terkena dampaknya," demikian ungkap PH, salah seorang relawan Food for the Hungry, salah satu organisasi Kristen yang bergerak di bidang kemanusian Internasional. "Jadi kami terdesak pada dua pilihan, menghabiskan waktu kami memikirkan bahayanya atau kami harus menggunakan waktu yang ada untuk membantu orang-orang yang benar-benar memerlukan bantuan kami," tambahnya.

Pakistan Tahun 2009

Awal bulan ini, J (22 tahun) melarikan diri untuk menghindari penangkapan yang dilakukan oleh kaum ekstremis. J telah diteror oleh orang-orang radikal sejak Februari, kata Compass Direct News. Ketika ekstremis terus melanjutkan pencarian mereka, J terpaksa melarikan diri dengan menyamar dan mengungsi ke kota lain. Ketika bekerja di tempat pangkas rambut milik keluarganya, para ekstremis mencoba menjadikannya seiman dengan mereka. Usaha-usaha untuk pindah agama telah terjadi sebelumnya. Menurut Compass, keluarga J menjadi target "khotbah" karena mereka tidak berjenggot. Ketika J mempertahankan imannya dengan Alkitab, penyerangan mulai terjadi. Para ekstremis dengan kejam menyerang J, mematahkan beberapa tulang iganya dan kaki kirinya. Setelah penyerangan, para militan mengumumkan kepada masyarakat bahwa J telah menghujat mereka; tanpa lelah, mereka terus mencarinya. Keluarga J menutup tempat pangkas rambut mereka setelah serangan itu, dan para anggota keluarga bertahan hidup dengan makanan kurang dari dua kali sehari. Doakan agar J terus berpegang teguh pada imannya. Minta Tuhan untuk melindungi dan melepaskannya dari bahaya. (t/Ratri)

Diterjemahkan dari: Mission News, Desember 2009

Kisah selengkapnya:

http://mnnonline.org/article/13561

Pokok doa:

  • Doakan agar Tuhan memelihara dan mencukupkan setiap kebutuhan yang diperlukan keluarga J, sehingga mereka tidak hidup dalam kekurangan.

  • Berdoa juga untuk orang-orang Kristen lain yang mengalami nasib serupa di Pakistan, agar Tuhan memberi kekuatan kepada mereka di tengah tekanan yang terus dilakukan untuk membuat mereka meninggalkan iman mereka kepada Kristus.

e-JEMMi 50/2009



Orang-orang Kristen di desa Bahmaniwala di Punjab, Pakistan, diserang oleh orang-orang agama lain pada 30 Juni setelah seorang Kristen difitnah menghujat agama lain. Pada 29 Juni, ketika S (38 tahun) dan putranya sedang dalam perjalanan pulang dengan traktornya, mereka meminta seorang dari agama lain dan keponakannya (yang dilaporkan sedang mabuk) untuk memindahkan sepeda motor mereka yang menghalangi jalan. Hal ini membuat mereka marah. Karena merasa diperintah oleh orang kafir, 2 orang pria itu menarik S turun dan memukulinya. Kemudian sore harinya sekelompok orang agama lain berjumlah sekitar 20 orang menyerang keluarga S dan merusak rumahnya. Traktornya hancur dan saudara-saudaranya mengalami luka bacok yang serius. Pria agama lain itu lalu melapor pada polisi setempat dan mengatakan fitnah kepada pemimpin agama setempat, bahwa S telah melakukan penghujatan.

Pakistan Tahun 2007

Beberapa waktu lalu, pengadilan negeri di Faisalabad, Pakistan, secara tak terduga membebaskan Shahid dari tuduhan fitnah. Tidak biasanya pengadilan negeri Pakistan membebaskan tersangka korban pemfitnahan. Todd dari Voice of the Martyrs menyatakan bahwa hal itu adalah jawaban doa. "Hal itu memberi harapan pada orang-orang Kristen di Pakistan akan adanya keputusan yang adil tanpa perlu melalui proses banding sampai ke Mahkamah Agung. Saya pikir ini jelas merupakan suatu perkembangan yang bagus." Pembebasan itu mengejutkan pihak Kristen maupun pihak lain. Todd memohon orang-orang percaya untuk berdoa agar berita itu membawa orang-orang Kristen untuk mengenal Yesus Kristus. "Saya pikir kita bisa berdoa bagi gereja di Pakistan yang keadaan politiknya sedang kacau. Kita dapat berdoa agar gereja itu akan tetap kuat meskipun mengalami banyak pergolakan, juga agar mereka dapat menjadi saksi Kristus dan kita akan melihat banyak orang dijamah hatinya dan datang kepada Kristus," ujarnya.

Pakistan Tahun 2002

Sebuah pelayanan Kristen di Pakistan telah merintis lebih dari 2.000 gereja sejak tahun 1974 -- rata-rata sekitar 70 gereja dirintis setiap tahunnya -- dan kecepatan langkah pelayanan ini terus berlanjut. William Johnson, seorang penduduk asli Pakistan, telah memulai Pakistan Gospel Assemblies tahun 1974. Pada tahun 1990, dia bertanggung jawab karena telah merintis 325 gereja. Tahun berikutnya, Allah memberinya visi untuk menjangkau 50.000 komunitas yang belum memiliki kesaksian Injil.

Subscribe to Pakistan