Awal bulan ini, J (22 tahun) melarikan diri untuk menghindari penangkapan yang dilakukan oleh kaum ekstremis. J telah diteror oleh orang-orang radikal sejak Februari, kata Compass Direct News. Ketika ekstremis terus melanjutkan pencarian mereka, J terpaksa melarikan diri dengan menyamar dan mengungsi ke kota lain. Ketika bekerja di tempat pangkas rambut milik keluarganya, para ekstremis mencoba menjadikannya seiman dengan mereka. Usaha-usaha untuk pindah agama telah terjadi sebelumnya. Menurut Compass, keluarga J menjadi target "khotbah" karena mereka tidak berjenggot. Ketika J mempertahankan imannya dengan Alkitab, penyerangan mulai terjadi. Para ekstremis dengan kejam menyerang J, mematahkan beberapa tulang iganya dan kaki kirinya. Setelah penyerangan, para militan mengumumkan kepada masyarakat bahwa J telah menghujat mereka; tanpa lelah, mereka terus mencarinya. Keluarga J menutup tempat pangkas rambut mereka setelah serangan itu, dan para anggota keluarga bertahan hidup dengan makanan kurang dari dua kali sehari. Doakan agar J terus berpegang teguh pada imannya. Minta Tuhan untuk melindungi dan melepaskannya dari bahaya. (t/Ratri)
Diterjemahkan dari: Mission News, Desember 2009
Kisah selengkapnya:
http://mnnonline.org/article/13561
Pokok doa:
-
Doakan agar Tuhan memelihara dan mencukupkan setiap kebutuhan yang diperlukan keluarga J, sehingga mereka tidak hidup dalam kekurangan.
-
Berdoa juga untuk orang-orang Kristen lain yang mengalami nasib serupa di Pakistan, agar Tuhan memberi kekuatan kepada mereka di tengah tekanan yang terus dilakukan untuk membuat mereka meninggalkan iman mereka kepada Kristus.
e-JEMMi 50/2009
Orang-orang Kristen di desa Bahmaniwala di Punjab, Pakistan, diserang oleh orang-orang agama lain pada 30 Juni setelah seorang Kristen difitnah menghujat agama lain. Pada 29 Juni, ketika S (38 tahun) dan putranya sedang dalam perjalanan pulang dengan traktornya, mereka meminta seorang dari agama lain dan keponakannya (yang dilaporkan sedang mabuk) untuk memindahkan sepeda motor mereka yang menghalangi jalan. Hal ini membuat mereka marah. Karena merasa diperintah oleh orang kafir, 2 orang pria itu menarik S turun dan memukulinya. Kemudian sore harinya sekelompok orang agama lain berjumlah sekitar 20 orang menyerang keluarga S dan merusak rumahnya. Traktornya hancur dan saudara-saudaranya mengalami luka bacok yang serius. Pria agama lain itu lalu melapor pada polisi setempat dan mengatakan fitnah kepada pemimpin agama setempat, bahwa S telah melakukan penghujatan.