"Jika Tuhanmu memang pintar, mengapa Dia tidak bisa berbicara dalam bahasa kita?" kata seorang Indian Cakchiquel kepada William Cameron Townsend. Komentar itu membuat Townsend merasa terbeban untuk menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Indian Cakchiquel, satu suku yang cukup besar di Amerika Tengah. Namun, banyak orang menertawakan dia ketika ia menyampaikan gagasan itu. "Jangan bodoh! Harga orang-orang itu tidak sebanding dengan pengorbanan yang kamu harus berikan. Bahasa mereka yang aneh tidak mudah dipelajari untuk penerjemahan Alkitab. Apalagi, mereka tidak bisa membaca. Ajaklah mereka belajar bahasa Spanyol!" Tetapi, William Cameron Townsend tidak bisa melupakan orang Cakchiquel. Sekarang, ia dikenal sebagai seorang pelopor dalam upaya penerjemahan Alkitab di dunia misi. Organisasi Wycliffe Bible Translators dan Summer Institute of Linguistic yang didirikannya sudah mengutus orang-orang ke seluruh pelosok dunia untuk menemukan suku-suku "yang terlupakan" dan membawa firman Tuhan untuk mereka. Pada saat ini, Wycliffe Bible Translators merupakan organisasi misi terbesar di dunia yang memunyai lebih dari enam ribu utusan.