You are hereKesaksian Misi / Kesaksian Misi

Kesaksian Misi

warning: Creating default object from empty value in /home/sabdaorg/public_sabda/misi/modules/taxonomy/taxonomy.pages.inc on line 33.

Timothy dan Maura

Pada tahun 304 Masehi, tahun sebelum Dioklesia mundur sebagai penguasa Roma, penganiayaan terhadap orang Kristen mencapai tingkat yang benar-benar biadab. Timothy, seorang diaken gereja di provinsi Mauritania -- bagian dari wilayah kekuasaan Roma, adalah seseorang yang bertanggung jawab menjaga keberadaan kitab-kitab Injil dalam gerejanya.

Rumania: Richard Wurmbrand

"Saya mengagumi orang-orang Komunis." Kalimat itu kelihatannya aneh keluar dari seorang pendeta yang telah menghabiskan empat belas tahun di penjara Komunis. Namun Richard Wurmbrand tulus saat mengatakan kalimat itu.

"Banyak orang Komunis rela mati untuk membela Utopia [sistem sosial politik yang sempurna yang hanya ada di bayangan (khayalan) dan sulit atau tidak mungkin diwujudkan dalam kenyataan, Red.] mereka. Dibanding beberapa orang yang saya jumpai di gereja, mereka lebih berkomitmen sampai usaha yang penghabisan."

Makin Tertekan Makin Bertumbuh

Pada tahun 1949, Republik Rakyat China dibentuk di bawah pimpinan Mao Zedong. Dia segera membersihkan negara dari segala sesuatu yang tidak sesuai dengan visinya. Ia membentuk negara komunis yang menyebabkan kematian berjuta-juta rakyat China.

Sebuah Video untuk Al Jazeera

Pasal Pertama, Butir 2 Undang-Undang Afganistan mengatakan, "Para penganut agama lain bebas untuk beribadah dan menjalankan keagamaan mereka dalam batas-batas hukum." Tetapi bagi orang-orang seperti "F", janji kebebasan beragama terdengar sedikit palsu.

Kota Tashkent: Nothing To Lose

Pada minggu pagi, lantai semen ditutup dan kursi-kursi kayu dibungkus di gereja Tashkent, Uzbekistan. Para pemimpin gereja di sana menemukan suatu cara kreatif untuk membangun sebuah gereja -- sederhananya memasang atap-atap menyeberang di antara dua rumah yang bersebelahan, mengubah tanah kosong yang merupakan jarak antara kedua rumah tersebut menjadi gereja yang teduh. Jemaat gereja tersebut telah berkembang mencapai 150 jiwa, dan membuka cabang lain yang jemaatnya mencapai 120 jiwa. Proyek misi mereka adalah membuka gereja baru lagi di salah satu kota tetangga yang sangat anti kekristenan. Sudah ada sekitar 30 jiwa yang menghadiri persekutuan di gereja baru itu.

Pencobaan Api

Sekitar tahun 237, Kaisar Maximinus mengirimkan para tentaranya untuk menutup semua tempat atau gereja yang digunakan orang-orang Kristen untuk berkumpul memuji Juru Selamat mereka. Ia memerintahkan agar kayu-kayu ditempatkan mengelilingi tempat-tempat tersebut dan api dinyalakan untuk membakar semua orang Kristen yang berada di dalamnya.

Sebuah Nyanyian Bagi Tuhan

Pada suatu hari John Denley mengunjungi beberapa orang sahabat. Denley dihentikan dan digeledah oleh para penguasa, dan mereka menemukan pengakuan imannya secara tertulis. Denley percaya bahwa gereja dibangun di atas rasul-rasul dan nabi-nabi, dengan Kristus sebagai kepala, dan seperti itulah kehadiran pemerintahan gereja, sedangkan Gereja Inggris, bukanlah bagian dari gereja yang sejati itu. Pada masa itu, banyak pengajaran tidak seturut dengan Alkitab.

Legiun Gemuruh

Gubernur Romawi itu berdiri dengan keputusan tegas di hadapan empat puluh prajurit Romawi dari Legiun Gemuruh. "Aku memerintahkan kalian untuk mempersembahkan korban kepada dewa-dewa Romawi. Jika kalian tidak melakukannya, kalian akan dilucuti dari pangkat militer kalian."

Keempat puluh prajurit itu semuanya percaya dengan teguh kepada Tuhan Yesus. Mereka tahu bahwa mereka tidak boleh menyangkal-Nya atau memberikan korban bagi dewa-dewa Romawi, apa pun yang akan dilakukan Gubernur Romawi kepada mereka.

Candidus berbicara bagi legiun itu, "Tiada yang lebih berharga atau lebih mulia bagi kami selain Kristus, Tuhan kami."

Sang gubernur kemudian mencoba berbagai taktik lainnya untuk membuat mereka menyangkali iman percaya mereka. Pertama, ia menawarkan kepada mereka uang dan kehormatan. Kemudian, ia mengancam mereka dengan siksaan dan aniaya.

Blandina (Abad II)

Selama kekaisaran Roma diperintah oleh Markus Aurelius (161-170 SM), penganiayaan menyebar di beberapa kota di kekaisaran tersebut. Orang-orang Kristen di Galia (sekarang Perancis) menyimpan catatan tentang orang-orang percaya yang menjadi saksi iman.

Lebih Banyak Kasih Bagi-Mu

Selama bertahun-tahun, Pendeta Kim dan 27 orang yang digembalakannya di Korea hidup dalam lorong-lorong bawah tanah yang digali dengan tangan mereka sendiri. Ketika orang Komunis sedang membangun jalan, mereka menemukan orang-orang Kristen yang hidup di bawah tanah tersebut.