You are hereBuku Misi

Buku Misi


Artikel-artikel di bawah ini kiranya dapat semakin memotivasi Anda untuk semakin giat melayani-Nya di ladang manapun Anda ditempatkan. Dapat mengenalkan dan mendekatkan Anda ke dunia misi, menguatkan hati dan menambah wawasan. Kiranya menjadi berkat!

6. Membimbing Seorang Untuk Menerima Yesus

Pelajaran ini kita khususkan pada pelayanan orang yang belum menerima pengampunan dosa. Jenis-jenis pelayanan yang lain akan dibicarakan dalam pelajaran ketujuh.

A. BEBERAPA PETUNJUK UMUM

1. Maksudnya harus jelas.

Langkah penerimaan adalah sangat penting. Saudara harus lebih dahulu memastikan diri bahwa orang yang sedang dilayani itu mempunyai maksud yang sungguh-sungguh. Kadang-kadang seseorang hanya "tunduk saja" untuk melaksanakan suatu doa penerimaan, padahal baginya belum jelas siapa Yesus, bahkan juga belum yakin bahwa ia sendirilah orang yang najis di hadapan Allah. Perhatikanlah kedua contoh yang berikut ini.

Bagian A. Lebih Indah dari Kebenaran?

Apakah langit malam yang cerah berbicara kepada Anda? Ia mengatakan sesuatu? Tidak? Apa yang dikatakannya kepada seorang atlet berbakat berusia sembilan belas tahun yang tergeletak dalam lumuran darahnya sendiri -- ia ditusuk karena berada di tempat yang salah pada saat yang salah? Bagaimana dengan istri yang mengalami masalah dan kekecewaan, yang berusaha menghilangkan amarah dan perasaan ditolak dengan berjalan-jalan di pagi hari? Bagaimana dengan buruh pabrik berusia empat puluh lima tahun yang baru saja kena PHK untuk ketiga kalinya dalam beberapa tahun terakhir ini? Bagaimana dengan pakar astronomi yang pikirannya terpecah antara empirisme yang kaku dan hati yang berbicara bahwa ia harus percaya pada apa yang tidak ia lihat?

Bagian 0. Kata Pengantar

Bagaimana saya dapat mengetahui bahwa Allah ada? Apakah mungkin membuktikan bahwa Allah ada? Atau pada akhirnya hal tersebut hanya merupakan masalah iman secara pribadi saja? Dan bila saya percaya padaNya, bukti-bukti apa yang dapat saya berikan kepada seseorang yang tidak percaya?

5. Perluaslah Dasar Pengertian Saudara

Pelajaran 5

PERLUASAN DASAR PENGERTIAN SAUDARA

Pada umumnya keterangan yang diberikan dalam pelajaran keempat, telah cukup untuk menjelaskan jalan keselamatan. Dengan penjelasan ini orang-orang yang bukan Kristenpun tidak akan keliru tentang maksud Injil tersebut. Tetapi untuk mereka yang tergolong "Kristen semu," apalagi kalau mereka telah didatangi oleh bidat-bidat, seringkali dibutuhkan penjelasan yang lebih terperinci. Pengertian mereka sangat kabur karena iblis itu licik sekali (II Korintus 4:4). Perhatikanlah bagaimana cara iblis mencobai Tuhan Yesus (Matius 4). Ia lebih suka membelokkan Firman Allah daripada terang-terangan menolaknya.

Maksud dari pada pelajaran kelima ini adalah untuk meletakkan dasar yang lebih luas. Bahan ini disusun berdasarkan pengalaman dalam melayani orang-orang yang menganggap dirinya telah mengetahui isi kekristenan itu, padahal belum. Kami harap agar bahan ini dapat membantu saudara untuk melayani bermacam-macam orang dengan aneka ragam keragu-raguan.

Dalam pelayanan, berikanlah bahan-bahan yang seperlunya saja. Tugas saudara bukan untuk mengajarkan segala kebenaran, melainkan untuk membimbing kepada keinsyafan pribadi. Kalau orang yang dilayani itu telah sadar berdasarkan keempat fakta rohani, jangan ditambahi dari pasal ini. Usahakanlah selalu supaya Injil itu diberikan sesederhana mungkin.

4. Menjelaskan Jalan Keselamatan

Pelajaran 4

Menjelaskan Jalan Keselamatan

Kalau hati seseorang telah terbuka terhadap Injil dan ia mau dilayani, saudara harus beralih kepada penjelasan selanjutnya, yaitu bagaimana caranya supaya memanfaatkan Injil itu. Penjelasan praktis ini diberi judul JALAN KESELAMATAN.

Pengetahuan dan keinsyafan

Belum cukup bagi seseorang hanya mengetahui jalan keselamatan itu saja. Ia sendiri harus bertindak untuk memperoleh keselamatan jiwa yang ditawarkan itu. Hanya pengetahuan yang disertai keinsyafan yang dapat mendorong dia untuk berbuat sesuatu. Dengan keinsyafan berarti ia sudah menyadari bahwa keterangan yang dimilikinya itu menyangkut dia sendiri; bahwa ialah yang berdosa dan perlu diselamatkan. Sebelum kebenaran itu ia resapkan, ia tidak akan merasa perlu untuk melarikan diri kepada Yesus. Tetapi bila ia telah insyaf ia tidak akan berkata lagi: "Semua manusia adalah berdosa!" "Sayalah orang yang celaka!"

Bagian F. Kata-kata Kunci

Lahir Baru : diberi kehidupan rohani yang baru melalui Kristus menjadi anak Allah (Lih. Yoh 3:1-36).
Orang Kristen :

Bagian E. Sebuah Tantangan Pribadi

Orang-orang yang mati secara rohani banyak di sekitar kita. Orang-orang yang belum dilahirkan kembali, yang belum memiliki hubungan pribadi dengan Yesus Kristus ada di tempat kerja kita, di lingkungan tetangga kita, di rumah kita.

Bagian D. Menghadapi Berbagai Keberatan

Ketika Anda berbicara dengan orang-orang tentang beriman kepada Kristus, Anda mendengar berbagai keberatan, alasan-alasan mengapa mereka tidak mau percaya. Sehubungan dengan berbagai keberatan mereka, kata kunci yang harus Anda ingat adalah mengapa.

3. Mendekati Seseorang Dengan Injil

Pelajaran 3

MENDEKATI SESEORANG DENGAN INJIL

Dalam pelajaran yang kedua telah dibedakan "Injil" yang wajib diwartakan kepada semua orang dan "Jalan Keselamatan" yang akan dijelaskan kepada mereka yang ingin menerimanya (yang terbuka terhadap Injil). Dalam pelajaran ini akan kita bicarakan peranan saudara dalam membawa seseorang agar sampai kepada keinginan itu.

Tidak ada dua orang yang sama di dunia ini. Jadi mustahil saudara melatih diri dalam suatu jalan pendekatan tertentu yang berlaku untuk segala keadaan. Dalam pelajaran in kami hanya mengusulkan beberapa patokan saja supaya jangan saudara berputar-putar tanpa tujuan. Yang paling penting adalah beberapa langkah yang terarah. Tidak diperlukan suatu cara yang terperinci, karena Roh Kudus menyertai saudara dalam melaksanakan panggilan ini (lihat Matius 28:18-20). Roh Kudus selalu menunggu untuk menolong saudara. Bagi saudara hanyalah perlu mempunyai tujuan tertentu; dan saudara harus bijaksana mencari pokok-pokok yang dapat dialihkan kepada pelayanan rohani.