You are hereArtikel Misi

Artikel Misi


Artikel-artikel di bawah ini kiranya dapat semakin memotivasi Anda untuk semakin giat melayani-Nya di ladang manapun Anda ditempatkan. Dapat mengenalkan dan mendekatkan Anda ke dunia misi, menguatkan hati dan menambah wawasan. Kiranya menjadi berkat!

Metode Mengabarkan Injil -- Beberapa Petunjuk Untuk "Mi" Umum

Definisi

Yang dimaksud dengan MI umum ialah memberitakan Injil kasih karunia Allah kepada sekelompok atau sejumlah orang secara umum.

Pentingnya MI umum

Betapa pentingnya upaya ini jelas dari teladan Tuhan Yesus dan rasul Paulus, misalnya Khotbah di Bukit (Matius 5-7), khotbah kepada 5.000 orang (Yohanes 6), Petrus pada hari Pentakosta (Kisah Para Rasul 2), rasul Paulus di Atena (Kisah Para Rasul 17), dan contoh-contoh lain dalam Perjanjian Baru.

Betapa Indahnya Kedatangan Mereka yang Membawa Kabar Baik

"Sebagai perpanjangan tangan gereja dalam memenuhi Amanat Agung, misi Kartidaya adalah agar setiap kelompok masyarakat memiliki dan menggunakan Alkitab dalam bahasa yang paling dipahami. Hal ini dilakukan dengan cara memberdayakan orang-orang Indonesia yang terpanggil untuk melakukan pekerjaan tersebut."

Kita Memiliki Sumber Daya

Saat kita memikirkan bahwa masih ada 12.000 kelompok orang lagi untuk dicapai, tugas itu tampaknya bisa mengecilkan hati kita, sampai kita menyadari sumber daya yang telah dipercayakan Allah kepada kita. Contohnya, pada tahun 100 Masehi, ada sekitar 12 kelompok orang yang belum dijangkau Injil oleh setiap satu dari jemaat orang percaya yang ada. Setiap jemaat saat itu memiliki target 12 kebudayaan, bahkan mereka mulai memuridkan bangsa-bangsa! Itu adalah sesuatu yang tampaknya mematahkan semangat. Namun, pada tahun 1950, rasio itu telah berubah sampai sekitar 33 jemaat orang percaya di antara setiap sisa kelompok orang yang belum dijangkau di dunia! Dan sekarang ini jumlahnya, bahkan lebih membesarkan hati! Bagi setiap sisa kelompok orang yang belum dijangkau, ada sejumlah total 583 jemaat Kristen (rata-rata 80 anggota per gereja).

Situasi Kultural-Religius di Asia dalam Terang Firman Allah

Kebudayaan dan agama erat sekali hubungannya. Bahkan, seringkali sangat sulit dipisahkan. Oleh sebab itu, agar dapat mengerti dan memberikan evaluasi terhadap kebudayaan-kebudayaan Asia, maka kita harus mengetahui lebih dahulu agama-agama dan kepercayaan-kepercayaan orang Asia. Kita tentu tahu bahwa semua agama besar di dunia berasal dari Asia, seperti: Hindu, Budha, Islam, Kung-Fu Tze, Shinto, dan Kristen. Agama-agama tersebut bertemu bersama dalam situasi kebudayaan Asia yang diselubungi oleh kepercayaan dinamisme dan animisme. Selain itu, dalam pertumbuhannya, agama-agama ini saling bersaing dan saling mempengaruhi satu sama lain.

Pembina-Pembina Murid Masih Sedikit

Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit." (Matius 9:36-37)

Teologi Kebudayaan

Jelas bahwa gereja yang taat kepada Amanat Agung harus melibatkan diri dalam pelayanan lintas budaya dengan memakai kontekstualisasi. Tetapi sebelum kita dapat melaksanakannya dengan tepat, kita seharusnya mengerti teologi kebudayaan, yaitu apa yang diajarkan oleh firman Allah tentang kebudayaan. Bagaimana Allah sendiri memandang keanekaragaman kebudayaan manusia?

Mengapa Membina Murid?

"Apakah Saudara akan menghabiskan waktu yang sama banyaknya dalam persiapan untuk memenuhi keperluan seorang seperti dalam menyiapkan sebuah khotbah bagi lima ribu orang? Sejauh manakah kepercayaan Saudara akan potensi seseorang?" [K. Bruce Miller]

Butuh Waktu untuk Melaksanakan Pekerjaan Allah

Anda dapat membawa jiwa kepada Kristus dalam 20 menit sampai 2 jam. Tetapi membutuhkan 20 minggu sampai 2 tahun untuk membawa dia pada jalan kedewasaan, kemenangan atas dosa dan persoalan yang datang berulang-ulang. Dia harus belajar bagaimana membuat keputusan yang benar.

Bayi-Bayi Rohani

Di mana saja anda bertemu dengan orang Kristen yang tidak sedang memimpin orang lain kepada Kristus, mesti ada sesuatu yang salah dalam diri orang itu. Mungkin ia masih bayi. Saya tidak berkata bahwa dia tidak cukup dalam doktrin dan tidak mengerti dengan baik kalau mendengarkan khotbah.

Berdoa Bersama Orang Lain !!

"Mempunyai rekan doa adalah suatu cara yang indah untuk bertumbuh di dalam Tuhan," demikian kesaksian seorang aktivis pelayanan mahasiswa. Dan, kenyataan ini memang telah terbukti dalam pengalaman mereka yang mempraktikkannya.